TIP:
Power supply
mengubah arus listrik AC menjadi DC.
Baik pada casing model desktop
maupun tower, power supply berupa kotak logam yang terletak di bagian belakang
unit sistem. Terdapat seikat
kabel yang besar
yang menyediakan
listrik bagi komponen di dalam unit sistem dan peralatan tambahan lainnya.
Dua tipe dasar
power supply adalah AT dan ATX. Power supply model AT didesain untuk mendukung
motherboard yang sesuai dengan AT. Power
supply ATX didesain berdasarkan spesifikasi desain ATX terbaru yang mendukung
motherboard tipe ATX.
Gambar dibawah menunjukkan
power supply ATX.
Ada dua perbedaan
besar antara model power supply AT yang lebih dulu ada dengan model power
supply ATX yang lebih baru. Power supply ATX memiliki dua konektor listrik
motherboard model 6-pin, P8/P9, sementara power supply ATX menggunakan satu
konektor listrik 20-pin, P1. Pada power supply yang mendukung AT, kipas
pendingin menarik udara dari bagian depan case dan menghembuskannya keluar
lewat bagian belakang unit power supply. Sebaliknya, model AT mendorong udara
melewati bagian belakang unit power supply dan menghembuskannya langsung pada
motherboard AT.
Tegangan (level) Voltase DC dari Power
Supply
Power supply menghasilkan empat tegangan keluaran voltase
DC berbeda untuk digunakan oleh komponen pada sistem. Yaitu +5V, -5V, +12V, dan
-12 V. Pada power supply ATX, juga menghasilkan voltase sebesar +3.3V yang
digunakan oleh prosesor Pentium generasi-kedua. Peralatan IC pada motherboard
dan kartu adapter menggunakan voltase +5V. Form factor power supply memberitahukan apabila level yang telah
diproduksi tersebut memenuhi kebutuhan voltase (tegangan).
Penting untuk mampu mengetahui perbedaan penggunaan
tingkat voltase berdasarkan kode-warna kabel. Hal tersebut memungkinkan
pengguna untuk melakukan pengujian pada kabel dengan menggunakan multimeter
untuk mengetahui bilamana ada masalah pada power supply. Perlu dicatat bahwa
power supply komputer mampu menghasilkan voltase hanya ketika beberapa komponen
dijalankan pada mesin. Jangan pernah mencoba memperbaiki power supply yang telah
rusak. Kapasitor di dalam kotak power supply menyimpan listrik yang akan
dibuang lewat tubuh ketika bersentuhan, kecuali bila unit dimatikan atau
dilepaskan dari sumber listrik. Umumnya, power supply lebih sering diganti
daripada diperbaiki.
TIP:
Voltase power supply diuji menggunakan multimeter.
Tingkat voltase dapat juga dimanfaatkan lewat slot
konektor (penghubung) tambahan pada motherboard. Konektor listrik motherboard
menyediakan arus listrik hingga 1 ampere untuk motherboard maupun tiap slot
tambahan. Power supply mengalirkan listrik menuju motherboard dan slot
tambahannya melalui konektor listrik motherboard. Konektor motherboard ATX
adalah sebuah 20-pin, P1, konektor berkunci. Kunci tersebut untuk menghindari
terjadinya kesalahan pemasangan koneksi (hubungan). Perhatikan bahwa konektor
tipe Pentium 4 berbeda dengan ATX normal, yaitu, Pentium II. Informasi ini
terutama disebutkan dalam buku panduan motherboard dari pabrik atau secara
otomatis terdeteksi oleh BIOS on-board.
Bentuk-bentuk
konektor power supply
·
Konektor
20/24 pin ATX motherboard
Konektor ini
merupakan konektor dari power supply unit (PSU) yang dihubungkan ke
motherboard, berfungsi sebagai sumber daya utama motherboard. Konektor ini
terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berjumlah 20 pin dan bagian kedua 4 pin.
Jika menggunakan motherboard yang baru maka konektor 20 dan 4 pin digabungkan. Versi lama ATX motherboard masih
menggunakan konektor ATX 20 pin. Sedangkan pada motherboard selanjutnya sudah
menggunakan konektor ATX 24 pin sebagai konektor sumber daya dari power supply.
·
Konektor
4/8 pin 12V
Konektor 4-pin
12V (P4) dan konektor 8-pin 12V (EPS) digunakan untuk memberikan daya khusus
kepada prosesor. P4
mulai digunakan pada motherboard untuk prosesor pentium 4 sehingga disebut P4. Fungsi dari konektor ini adalah
sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Prosesor Pentium 4. Konektor EPS biasa digunakan untuk
motherboard server.
·
Konektor
6 pin PCIe
Konektor ini
digunakan untuk memberikan daya pada beberapa graphic card yang berbasis PCIe
yang membutuhkan lebih banyak daya dibanding graphic card biasanya. Jarang ditemukan di PC, hanya PC yang
digunakan di bidang multimedia, terutama video. Konektor ini terdiri dari
6-pin, terdiri dari 3 jalur +12V dan 3
jalur ground.
·
Konektor
4 pin peripheral power connector (Molex)
Konektor ini
digunakan untuk memasok daya ke berbagai komponen hardware yang terdapat di
dalam casing komputer. Komponen tersebut antara lain harddisk, CD-ROM, kipas,
dll. Konektor ini terdiri atas empat kabel. Sebuah kabel warna merah dengan tegangan +5V berfungsi
memberikan daya pada logic controller. Sebuah
kabel kuning dengan tegangan +12V sebagai sumber tenaga bagi motor penggerak. Dua buah kabel hitam sebagai ground.
·
Konektor
Floppy
Konektor ini
hanya berfungsi memasok daya ke floppy disk drive. Jumlah jalur pada konektor
ini sama dengan pada konektor Molex, yaitu sebanyak 4 jalur dengan pembagian
warna kabel dan besar tegangan sama. Hanya berbeda fisik, yaitu konektor floppy
lebih kecil dibanding konektor Molex.
·
Konektor
SATA
Konektor ini
digunakan khusus untuk komponen yang menggunakan interface SATA, misalnya
harddisk. Konektor ini memiliki 3 tegangan, yaitu +3,3V, +5V, dan +12V.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar